Minggu, 28 Desember 2014

6 fitur keren google

     Banyak hal yang Google tawarkan lewat layanannya selain mesin pencari. Sebagai contohnya, perusahaan yang berbasis di Mountain View, California, AS ini dapat membantu Anda merencanakan hari pernikahan Anda.
Dari yang konyol hingga yang bermanfaat, berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan dengan Google lewat fitur-fitur yang (mungkin) tidak Anda ketahui sebelumnya.

1. Bermain Atari
Sebelum konsol next-gen diciptakan, para gamer angkatan 70- sampai 80-an pasti familiar dengan nama Atari. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana rasanya bermain permainan jadul Atari, Anda dapat mengunjungi Google Image dan mengetik “Atari Breakout” pada kolom pencarian.

2. Eksplorasi ruang angkasa
Tidak perlu pergi jauh-jauh ke observatorium jika ingin menjelajahi pelosok alam semesta. Dengan pergi ke alamat Google.com/sky, Anda dapat melihat-lihat koleksi gambar yang diperoleh dari satelit NASA, Sloan Digital Sky Survey dan Teleskop Luar Angkasa Hubble.

3. Pengucapan angka dalam Bahasa Inggris
Bingung ketika berhadapan dengan deretan angka dan harus mengucapkannya menggunakan Bahasa Inggris? Tenang, Google akan membantu Anda bagaimana cara mengucapkannya. Masukkan deretan angka yang dimaksud dalam kolom pencarian kemudian tambahkan “=english” setelahnya.

4. Main Lego
Lepaskan jiwa anak-anak di dalam diri Anda dengan mengunjungi situs BuildWithChrome.com. Situs yang dipersembahkan oleh Google Chrome dan Lego tersebut memungkinkan Anda menyusun keping-keping Lego secara virtual lewat browser Chrome pada PC atau perangkat mobile Anda.

5. Merencanakan Pernikahan
Akan melaksanakan pernikahan dalam waktu dekat? Google dapat membantu Anda merencanakannya, mengumumkannya kepada teman-teman Anda, mencatat lokasi resepsi, membuat situs khusus dan lain-lain. Semua itu dapat dilakukan dengan gratis dengan mengunjungi Google.com/weddings.

6. Unduh font gratis

Bosan dengan jenis huruf yang itu-itu saja? Coba kunjungi Google.com/fonts untuk memilih font-font keren lain yang dapat Anda unduh dan gunakan secara cuma-cuma.

Sabtu, 27 Desember 2014

Diksi (Pilihan Kata)

Diksi adalah ketepatan pilihan kata untuk menyatakan sesuatu. Diksi atau pilihan kata pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Diksi atau pilihan kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.

Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi  atau Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan  digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-kata tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki (Nurgiyantoro 1998:290).

Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :

Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang ‘diamanatkan’
kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.

menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.
Adapun fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut. 

Beberapa fungsi diksi secara umum adalah sebagai berikut:
1.      melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal,
2.      membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak     resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca,
3.      menciptakan komunikasi yang baik dan benar,
4.      menciptakan suasana yang tepat,
5.      mencegah perbedaan penafsiran,
6.      mencegah salah pemahaman, dan
7.      mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

Manfaat Pilihan Kata Yang Tepat dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif; bersinonim dan hampir bersinonim; kata-kata yang mirip dalam ejaannya.

Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri dan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kat-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan.

Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.

v  Syarat- Syarat Memilih Kata Yang Tepat
Ketepatan kata adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara.
Syarat-syarat kata yang tepat :

1.      membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat,
2.      membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim,
3.      membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya,
4.      tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahamannya belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus,
5.      menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,
6.      menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar,
7.      menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat,
8.      menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat,
9.      menggunakan dengan cermat kata yang bersinonim, berhomofon, dan berhomografi,
10.  menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat. 

Hal yang utama mengenai diksi adalah
1.Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

2.Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.

3.Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

KESESUAIAN DIKSI

Perbedaan ketepatan dan kecocokan pertama-tama mencakup soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan tertentu, walaupun kadang-kadang masih ada perbedaan tambahan berupa perbedaan tata bahasa,pola kalimat, panjang atau kompleknya suatu alinea, dari beberapa segi lain. Perbedaan antara ketepatan dan kesesuaian dipersoalkan adalah apakah kita dapat mengungkapkan pikiran kita dengan cara yang sama dalam sebuah kesempatan dan lingkungan yang kita masuki.

A.Syarat-Syarat Kesesuaian Diksi

Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:
1.Hindarilah sejauh mungkin bahasa aatau unsur substandard dalam situasi yang formal.
2.Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular.
3.Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
4.Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang
5.Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.
6.Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).
7.Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial

Hal-hal tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam bagian-bagian di bawah ini

1. Bahasa Standar dan Sub Standar
Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya
Bahasa non stsndar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar.
Bahsa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan umum.

2.Kata Ilmiah dan Kata Populer
Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah kata-kata
ilmiah melawan kata-kata populer.
Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan kata-kata populer.
Kata-kata ini juga dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmiah.
Contoh:
Kata populer kata ilmiah
Sesuai Harmonis
Pecahan Fraksi
Aneh Eksentrik
Bukti Argumen
Kesimpulan konklusi

3. Jargon
Kata jargon mengandung beberapa pengertian.
Jargon adalah suatu bahasa,dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca.
Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya.
Oleh karena jargon merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur jargon dalam sebuah tulisan umum.

4.Kata Percakapan
Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak terpelehara atau tidak disenangi.
Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian kat-kat populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar

5.Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas; bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja.
Kata-kata slang sebenarnya bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan masyarakat.

6.Idiom
Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya, misalnya: seorang asing yang sudah mengetahui makna kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna perasa makan tangan. Siapa yang berfikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju atau beruntung besar ? dan selanjutnya idiom-idiom yang menggunakan kata makan seperti: makan garam, makan hati, dan senagainya.

7.Bahasa Artifisial
Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni.
Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.
Artifisial : Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena angin kepada kemuning.
Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bima sakti yang jauh.
Biasa :Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin di daun.

Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.

Sabtu, 08 November 2014

Analisis sebuah artikel



Topik berita : Mourinho suka atmosfir Liverpool
Jenis paragraf : deskripsi
   paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis.

Kalimat tidak efektif :
  • saking sunyinya atmosfer stamford bridge.
  • suporter Liverpool di kenal sangat berapi-api dalam memberikan dukungan kepada the reds.
  • Terakhir kali chelsea main di Anfield pada bulan April silam.


kalimat efektif :
  • sangat sepinya atmosfer stamford bridge.
  • pendukung Liverpool di kenal sangat semangat dalam memberikan dukungan kepada the reds.
  • Terakhir kali chelsea bertanding di Anfield pada bulan april lalu.






Sabtu, 11 Oktober 2014

Dwi Nur Wulandari


    Dwi Nur Wulandari itu nama pacar gua dan kalo lu mau tahu dia kaya gimana?? tenang udh gua upload, itu di atas fotonya. cantik kan dia ehehehe, demi dia gua engga pernah bbman sama cewe laen walau kalo gua bilang ini ke wulan dia jawab " gua nggak pernah larang lu bbman sama cewe laen " tapi tetep aja bro gua nggak akan bbman saa cewe laen karna gua takut tergoda sama yga laen hahahaa maklum cowo. tapi, kalo buat hal penting soal tugas kuliah atau apa aja deh boleh kan ya bm cewe tapi tenang nggak setiap hari haha.

    semoga aja gua bisa awet ya sama dia, amin. walau temen gua ada yang bilang dia kurang tinggi, kurang mancung, kurang cantik, buat gua dia sempurna bro yaaa selera orang beda-beda kan. lagia percuma punya pacar cantik-cantik tau"nya lu di selingkuhin hahahaha. mending kaya wulan dia baik, setia,dan yang pasti dia sayang sama gua. ini yang buat gua tetep pilih dia dari pada yang laen karna wulan bisa kasih kepastian. walau dia susah buat maafin orang, gampang badmood, nething sma orng, tapi ya inilah wulan, wulan ya wulan mau diapain juga ya tetep wulan jadi gua lebih baik mahamin dia dan ngerubah pandangan gua dari pada harus minta dia buat rubah sikapnya. setuju kan bro?? hahaha

    ini salah satu cara biar gua bisa berfikir dewasa yaitu nggak egois, mending gua ngalah daripada hubungan gua sama dia putus, ini salah satu bukti gua sayang sama dia. yaaa kalian pasti tau kan kalo orang pacaran sama" mentingin egonya pasti mereka putus trusbesoknya nyesel hahahah. sebelum itu terjadi mending gua antisipasi ya nggak ?.

     kesimpulannya gua sayang banget sama dia, gua juga nggak mau kehilangan dia. cukup dia di hidup gua walau banyak yang lebih sempurna dari dia tapi cuma dia yang bisa bikin gua sempurna hehehe.
mungkin agak lebay ya gua nulis ini di blog, ya tapi dari pada di sosmed duh... saya bukan anak alay hahaha.
mungkin gua pernah bohong sama dia tapi disini gua jujur 100% nggak ada yang gua edit sedikitpun kalo gua bohong jerawatan di idung hahaha.
dan buat wulan semangat ya belajarnya minggu depan udh mulai uts kan. semoga kamu bisa ngerjain soal"nya dan kamu dapet nilai bagus ya. aminn.

Senin, 06 Oktober 2014

Peran dan fungsi bahasa Indonesia

  Ø   Pengertian bahasa

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.

Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.

Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.

Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,

Fungsi bahasa

Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
a.untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b.untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera.Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau mengawasi perusahaan tanpainformasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.

  Ø  Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.

1. Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya  dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

  Ø  Bahasa Indonesia baku

Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang terdidik dan yangdipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang dianggap benar. Ragam bahasa Indonesia yangbaku ini biasanya ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksuddengan kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yangtetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang bersistem. Ciri kecendekiaan bahasa baku dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di berbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia baku dipakai dalam:
1.komunikasi resmi, seperti dalam surat-menyurat resmi, peraturan pengumuman  instansi resmi atau undang-undang;
2.tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, skripsi, disertasi dan buku-buku     ilmu pengetahuan
3.pembicaraan di muka umum, seperti dalam khotbah, ceramah, kuliah pidato; dan
4.pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum dikenal.

  Ø  Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain, bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.

Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
• Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
• Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik (“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (‘).
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Umum
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.
Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia. 

Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi praktis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi cultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistic
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk  menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:

1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke dudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.
Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.

Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui apan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya.

Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur- unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak. Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

Sabtu, 22 Maret 2014

Sosial Enterpreneur

“TEORI ORGANISASI UMUM 2”





Kelompok 5 :

Aldiano J Putra
(10112582)
Hendra Vira Dewantara
(13112389)
Indarawan Exsatria
(13112715)
Mochammad Cahyo Racmadi
(14112654)
Naufal Dimasyki G A
(15112260)
Rahma Nurtya Senja
(15112910)
Suhandri Utomo
(17112179)





UNIVERSITAS GUNADARMA
2014



Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teori Organisasi 2 ini dengan tepat waktu. Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah bertujuan untuk menjelasakan tentang penempatan dan struktur organisasi. Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan wawasan mahasiswa terhadap mata kuliah teori organisasi 2.
Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik maupun saran demi perbaikan yang akan datang. Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

                                                                                                Depok, 22 Maret 2014
                                                             
                                                                                                      Penyusun















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................    1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
PEMBAHASAN
     Dimensi Struktur Organisasi......................................................................... 4
     Departemenisasi.............................................................................................5
     Desain organisasi............................................................................................9
     Implikasi manajeial desain dan struktur organisasi.....................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

















PENDAHULUAN
Hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa adanya manusia lain. Dalam keseharian kita , sering menemui berbagai macam organisasi , baik organisasi tersebut dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Organisasi menciptakan jaringan pekerjaan yang mana kebanyakkan orang mencurahkan sebagian besar waktunya. Dalam perannya organisasi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam organisasi memiliki berbagai jenis pekerjaan dan tanggungjawab serta penempatan pekerjaan yang berbeda-beda.
Organisasi dapat berjalan sebagai sistem terbuka yang mempunyai transaksi dengan lingkungan. Agar tetap hidup dan menguntungkan. Suatu organisasi harus memelihara rasio yang menguntungkan antara input dan outputnya. Organisasi berusaha untuk mengendalikan pengadaan sumber-sumber dan menghidarkan proses transformasi dari fluktuasi yang tidak terkendali dalam pengadaan input maupun outputnya. Organisasi ini pun harus tertata atu terstruktur dengan baik , agar target yang ingin kita capai dapat berjalan dengan maksimal dengan adanya suatu penempatan/ pembagian pekerjaan yang baik dalam organisasi tersebut. Dan dengan itu marilah kita bahas mengenai Dimensi struktur Organisasi, Departemenisasi, Model-model desain organisasi serta Implikasi manajeial desain dan struktur organisasi.














PEMBAHASAN

Dimensi Struktur Organisasi

Struktur adalah cara bagimana sesuatu itu disusun. Sesuatu yang ada dalam organisasi adalah pekerjaan-pekerjaan dan pekerjaan-pekerjaan itu saling berhubungan. Oleh karena itu struktur bertalian dengan hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat dalam organisasi yang relatif pasti. Hubungan yang relatif pasti itu timbul sebagai hasil dari proses pemecahan atas empat masalah yang dilakukan oleh manajer, yaitu masalah pembagian pekerjaan, departemensasi, rentang kendali dan pendelegasiaan kekuasaan. Atas dasar itu, Gibson, Invancevich, dan Donnely memberikan petunjuk struktur organisasi adalah hasil proses yang ditempuh oleh para manajer untuk memecahkan empat bagian persoalan yang terdiri dari pembagian pekerjaan, departemenisasi, rentang kendali, dan delegasi. Pengertian tersebut memperlihatkan adanya satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang yang ada di dalam organisasi.

Kemampuan suatu organisasi memerikan reaksi secara tepat terhadap ancaman-ancaman kingkungan dan menjaga efesiensi rasio dari input ke output sebagaian ditentukan oleh strukturnya. Struktur organisasi adalah pola rumusan peran dan hubungan peran, pengalokasian aktivitas guna memisahkan sub unit- sub unit , distribusi kekuasaan di antara jabatan-jabatan administratif serta jaringan komunikasi formal. Sebenarnya struktur juga dapat disebut dengan perencanaan formal guna mencapai pembagian tenaga yang efisien serta efektifitas koordinasi aktivitas-aktivitas para anggotanya.

Menurut Dakton E Macfarland Struktur organisasi adalah sebagai suatu pola jaringan antara berbagai macam jabatan dan para pemegang jabatan. Jadi, struktur organisasi yaitu susunan hubungan-hubungan antar satuan-satuan organisasi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, wewenang dan pertanggungjawaban dalam organisasi. Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran-saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.
Dalam struktur organisasi dapat dibedakan adanya 2 macam satuan organisasi, yaitu satuan organisasi utama dan satuan organisasi lanjutan. Organisasi utama adalah satuan-satuan organisasi yang berkedudukan langsung di bawah pucuk pimpinan. Sedangkan organisasi lanjutan ialah satuan-satuan organisasi yang berkedudukan di bawah satuan utama. Dan dapat kita simpulkan bahwa dimensi struktur organisasi ini meliputi suatu determinan dalam kemampuannya berfungsi secara efisien dan menyesuaikan terhadap lingkungannya. Aspek-aspek utama dalam struktur meliputi: rentang pengendalian (span of control) dan diferensiasi vertikal, sentralisasi kekuasaan, formalisasi, diferensiasi lini-staf serta tipe departemenisasi.

Departemenisasi
Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifatnya atau pelaksanaanya. Departemenisasi dapat juga disebut sebagai pengelompokan posisi-posisi individu serta aktivitas-aktivitasnya dalam sub unit-sub unit yang terpisah dalam organisasi. Dalam setiap jenjang kekuasaan di mana terdapat lebih dari satu manajer yang dibutuhkan, maka beberapa dasar harus dicari untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk aktivitas mana. Dengan adanya spesialisasi peran dalam jabatan-jabatan individu, berarti konsep spesialisasi benar-benar  dapat diterapkan untuk pembentukan sub unit-sub unit dalam setiap jenjang kekuasaan. Pentingnya departemenisasi pada jenjang atas sangat besar tepat di bawah pejabat eksekutif.
Hal yang harus di perhatikan dalam melakukan departemenisasi :

11.    Departemenisasi berdasarkan fungsi, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya, pelakasanaanya atau pertimbangan lain.
Contoh :
Misalanya dalam suatu pabrik dibentuk satuan-satuan yang masing-masing melakukan kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi sehingga di pabrik itu terdapat seksi produksi, seksi pemasaran dan bagian administrasi.

22.    Departemenisasi berdasarkan produksi, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing diserahi aktivitas menghasilkan jenis barang tertentu.
Contoh :
Misalnya dalam perusahaan elektronik dibentuk pabrik radio, pabrik televisi , pabrik kulkas, pabrik bola lampu.Contoh lain misalnya dalam pabrik kendaraan terdapat satuan-satuan yang masing-masing menghasilkan sedan, bus, truk sehingga dalam pabrik ini terdapat seksi sedan, seksi bus, seksi truk. Sebuah contoh lain misalnya dalam pabrik senjata di dalamnya dibentuk seksi meriam, seksi pistol dan seksi mitraliur.

33.    Departemenisasi berdasarkan rangkaian kerja, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang secara berurutan harus dilalui oleh langkah-langkah pengerjaan sehingga pekerjaan dapat selesai dengan baik. 
Contoh:
Misalnya dalam perusahaan perabotan kantor yang membuat meja, kursi, almari dan lainnya semacam itu di dalamnya dapat dibentuk satuan-satuan yang masing-masing melakukan kegiatan pemotongan kayu, pemasangan, dan pengecatan sehingga di situ akan ada seksi pemotongan, seksi pemasangan, dan seksi pengecatan. Contoh lain misalnya dalam pabrik tekstil dibentuk satuan-satuan organisasi yang melakukan kegiatan pemintalan, penenunan, perajutan, pencelupan warna, penyelesaian dan wujud kongkritnya adalah seksi pemintalan, seksi penenunan, seksiperajutan, seksi pencelupan warna dan seksi penyelesaian.

44.    Departemenisasi berdasarkan langganan, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing melakukan kegiatan memberikan pelayanan kepada orang-orang atau badan-badan tertentu yang datang secara tetap.
Contoh:
Misalnya di rumah sakit  di dalamnya bisa terdapat satuan-satuan organisasi yang masing-masing melayani pengobatan penyakit berdasarkan spesialisnya contoh , spesialis jantung , spesialis paru-paru, spesialis anak-anak dll. Contoh lainnya misalnya dalam suatu perusahaan besar di dalamnya dibentuk satuan-satuan organisasi yang masing-masing melayani pembelian dari pemerintah, pembelian dari bada-badan swasta, dan pembelian eceran.

55.    Departemenisasi  berdasarkan jasa, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing diserahi aktivitas untuk memberikan jenis jasa tertentu.
Contoh :
Misalnya dalam suatu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) didalamnya dibentuk satuan-satuan yang masing-masing diserahi memberikan bantuan kepada masyarakat tentang masalah hukum pidana, hukum dagang, hukum warisan, hukum agraria dan lain-lain. Contoh lain misalnya pada organisasi pemerintahan terdapat jawatan penempatan tenga, jawatan pariwisata, perusahaan asuransi.

66.    Departemenisasi berdasarkan alat, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing melakukan kegiatan dengan menggunakan alat-alat tertentu.
Contoh:
Misalnya pada sekolah teknik terdapat kelas listrik, kelas kimia, kelas pengetaman, kelas pembubutan, kelas penggergajian masinal.

77.    Departemenisasi berdasarkan wilayah, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing diserahi untuk mengurus satuan daerah tertentu.
Contoh:
Dalam Negara Republik Indonesiadibentuk provinsi-provinsi, kabupaten-kabupaten, kotamadya-kotamadya, kecamata-kecamatan, desa-desa, dukuh-dukuh, rukun warga-rukun warga, rukun tetangga-rukun tetangga. Contoh lain misalnya untuk keperluan pertahanan keamanan dalam wilayah negara dibentuk komando wilayah pertahanan Sumatra, komando wilayah petahanan Jawa, komando wilayah pertahanan kalimantan, komando wilayah pertahanan Irian Jaya dan lain-lain. Di dalam komando wilayah pertahanan dibentuk komando daerah militer, komando distrik militer, komando rayon militer. Sebuah contoh lagi misalnya perusahaan yang membuka cabang-cabang atau perwakilan-perwakilan tersebar di berbagai daerah.

88.    Departemenisasi berdasarkan waktu, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing melakukan kegiatan pada waktu pagi, siang, malam.
Contoh :
Di pabrik yang harus bekerja selama 24 jam sehingga para pekerjanya di kelompok-kelompokkan yang masing-masing kelompok bekerja selama delapan jam. Atau dalam suatu sekolahan yang siswanya sangat banyak kadang-kadang dijumpai dengan adanya kelas pagi dan kelas siang.

99.    Departemenisasi berdasarkan jumlah, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing beranggotakan sejumlah orang tertentu.
Contoh:
Dalam kalangan militer dikenal dengan sebutan regu, kompi, batalyon dll.

110. Departemenisasi  satuan organisasi khusus, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang akan melakukan aktivitas yang setelah dipelajari benar-benar tidak akan dapat ditampung oleh satuan organisasi yang telah ada dalam stuktur organisasi rutin dan aktivitasnya bersifat sementara. Tiap-tiap satuan oranisasi khusus yang di bentuk hendaknya menggunakan nomenklatur atau sebutan satuan organisasi tertentu sehingga dari sebutan satuan organisasi itu segera dapat diketahui aktivitas khusu apa yang akan dilakukan oleh satuan organisasi khusus bersangkutan. Beberapa contoh sebutan satuan organisasi khusus yaitu tim, komisi , komite, satuan tugas (satgas) , panitia.

a.    Tim, sebutan satuan organisasi ini gunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan penelitian, bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang sudah ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya tim kesehatan, tim atom untuk perdamaian, tim daerah pasang surut, tim batik klasik.
b.    Komisi, sebutan satuan organisasi ini digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan pemberian nasehat, bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya komisi perencanaan kota, komisi kurikulum, komisi siaran sekolah.
c.    Komite, sebutan satuan organisasi ini digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan pemeriksaan, bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya komite proyek bendungan, komite perusahaan daerah.
d.    Satuan tugas atau lebih dikenal dengan akronim satgas, sebutan satuan organisasi ini digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan pekerjaan tertentu yang secara mendesak perlu segera diselesaikan, bersifat sementara, dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya satgas bencana banjir, satgas gempa bumi.
e.    Panitia, sebutan satuan organisasi ini digunakan apabila aktivitas utamanya adalah melakukan pekerjaan tertentu yang tidak termasuk salah satu aktivitas tersebut di atas, bersifat sementara dan tidak dapat dilakukan oleh satuan organisasi yang telah ada pada struktur organisasi rutin. Misalnya panitia senjata dll.

Agar satuan tugas organisasi khusus yang telah dibentuk dapat bekerja dengan lancar serta berhasil baik mencapai tujuannya perlu diperhatikan berbagai pedoman berikut:

a.    Tiap-tiap pembentukan satuan organisasi khusus apapun namanya harus dirumuskan dengan jelas tujuannya.
b.    Tiap-tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus ditentukan dengan tegas kedudukannya, misalnya harus ditentukan dengan tegas apakah satuan organisasi yang dibentuk ini berkedudukan langsung di bawah pucuk pimpinan organisasi yang membentuk atau berkedudukan di bawah pimpinan satuan organisasi dari organisasi yang membentuk.
c.    Dilakukan pemilihan atau pengangkatan yang saksama terhadap para calon anggotanya sehingga dapat dihindarkan pemilihan atau pengangkatan berdasarkan selera pembentuk atau selera calon anggota. Sebagai ukuran pemilihan atau pengangkatan anggota anatara lain misalnya kemampuannya memang dibutuhkan atau bidang kerjanya tersangkut.
d.    Jumalah anggota sebaiknya tidak terlalu banyak.
e.    Kepada tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus diberikan suatu tatakerja yang sederhana agar dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar.
f.     Kepada tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus diberikan bantuan fasilitas secukupnya.
g.    Terhadap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus dilakuakan pengontrolan secara kontiyu.
h.    Tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus diwajibkan membuat laporan secara berkala tentang aktivitas yang dilakukan.
i.      Memilih ketua dengan tepat.

111. Departemenisasi matrix, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat perpaduan antara dua unsur pola matrix ialah satuan organisasi sumber dan satuan organisasi program yang satu sama lain saling berkaitan. Satuan organisasi sumber merupakansatuan organisasi yang menguasai tenaga dan fasilitas. Satuan organisasi sumber ini pada umumnya memiliki susunan serta kedudukan yang tetap. Sedangkan yang dimaksud dengan satuan program adalah satuan organisasi yang melakukan kegiatan menyusun dan melaksanakan program. Satuan organisasi program ini selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan penambahan program.

Dua unsur satuan organisasi tersebut yaitu satuan organisasi sumber dan satuan organisasi program dikoordinasikan oleh satuan pimpinan sebagai pemegang wewenang tertinggi dan penanggungjawab terakhir. Guna menyusun norma, peraturan serta kebijaksanaan pokok dan menampung pendapat masyarakat lingkungannya pada struktur matrix dapat pula dibentuk satuan haluan. Untuk memberikan bantuan keahlian dalam masalah tertentu dapat dibentuk satuan konsultasi, dan guna menilai apakah pelakasanaan aktivitas sesuai dengan program yang telah ditetapkan dapat pula di sini dibentuk satu kontrol.

Misalnya dalam suatu universitas terdapat satuan sumber yang antara lain berupa fakultas, lembaga, balai, rumah sakit dan terdapat beberapa macam program lain program purna sarjana, program penelitian kesenian daerah, program penataran pegawai sipil, program pengobatan masal. Pucuk pimpinan universitas ada di tangan rektor. Untuk menyusun peraturan tentang berbagai masalah yang bersifat pokok pada universitas ada senat universitas. Guna memperoleh nasehat tentang masalah tertentu yang memerlukan keahlian tertentu rektor mengangkat staff ahli, dan untuk menilai apakah program-program berjalan dengan ketentuan, rektor memiliki aparat berupa inspektorat.

Desain Organisasi yang Umum

Desain organisasi yang biasanya digunakan adalah struktur sederhana, brokrasi dan strutur matriks.

11.    Struktur Sederhana
Struktur sederhana adalah suatu struktur yang bercirikan tingkat departementalisasi sederhana, rentang kendali yang luas, wewenang yang dipusatkan dalam tangan satu orang, dan formalisasi kecil. Struktur sederhana paling banyak dipraktekkan dalam bisnis kecil dimana manajer dan pemilik hanya ada satu dan adalah orang yang sama. Kekuatan struktur sederhana terletak dalam kesederhanaannya. Cepat, luwes dan tidak mahal  pemeliharaannya, dan Tanggung jawabnya jelas. Satu kelemahan utama adalah sulit untuk mempertahankan  sesuatau yang lain daripada organisasi yang kecil. Struktur sederhana sebenarnya tidak terbatas pada organisasi kecil, hanya saja lebih sulit untuk membuatnya berhasil secara efektif dalam perusahaan besar.

22.    Birokrasi
Birokrasi adalah suatu struktur dengan tugas – tugas operasi yang dicapai lewat spesialisasi, aturan dan pengaturan yang sangat formal. Tugas – tugas yang dikelompokan ke dalam departemen fungsonal. Wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi terletak dalam kemampuannya menjalankan kegiatan terbakukan secara efisien. Salah satu kelemahan birokrasi dilukiskan dalam dialog antara empat eksekutif dalam satu perusahaan. Kelemahan besar lainnya dari birokrasi adalah  sesuatu yang kita semua alami ketika suatu saat harus berurusan dengan orang – orang yang bekerja dalam organisasi ini.

33.    Struktur Matriks
Struktur matriks adalah suatu strukur yang menciptakan lini rangkap dari wewenang menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak dalam menempatkan para spesialis yang serupa secara bersama, yang menimalkan jumlah yang diperlukan, sementara memungkinkan pengumplan dan menggunakan bersama sumber daya khusus untuk semua produk. Kelemahan utamanya adalah kesulitan mengkoordinasi tugas  dari spesialis fungsional yang beraneka agar aktivitas mereka diselesaikan pada waktunya dan sesuai anggaran. Karakteristik struktural yang paling jelas dari matriks adalah bahwa matriks memecah kosep kesatuan komando. Oleh karena itu struktur matriks itu mempunyain rantai komando rangkap dua.

Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi

Dalam menjalankan organisasi untuk mendapatkan hasil dengan sistem yang baik, adanya struktur pembagian serta penempatan pekerjaan secara merata. Dan dengan adanya penempatan pembagian pekerjaan tersebut secara merata dan spesifik ini  maka hasil pekerjaan akan terselesaikan dengan baik, mudah tertata rapih. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa implikasi manajerial desain dan struktur organisasi ini memiliki peran penting dalam sebuah organisasi karena penerapannya memberikan kinerja yang baik bagi suatu organisasi






DAFTAR PUSTAKA

          Drs.lg.Wursanto. (2005). Dasar- Dasar Ilmu Organisasi . Yogyakarta: 
ANDI.
         Sutarto. (1998). Dasar- Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
 University Press.
         Wexley, K. N., & Yuki, G. A. (2005). Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Rineka Cipta .
         Stephen P. Robbins.(2002).Perilaku Organisasi.Jakarta: PT Prenhallindo.